Agenda

Kunjungan Menteri Koperasi dan UKM .

Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, saat kunjungan kerja ke Pacitan mengatakan, melalui OVOP ia berharap bukan hanya batik yang berkembang di Pacitan."Kita dorong semua produk di Pacitan, sehingga daya saing meningkat untuk kemudian kesejahteraan masyarakat jauh membaik," ujarnya.Pihaknya menyatakan siap membantu produk OVOP Pacitan yang dikelola koperasi dari mulai bantuan permodalan, pelatihan, dan promosi serta pemasarannya.

Menteri bahkan menyatakan akan mendisplay produk batik pacitan yang diproduksi sejak 1880 itu di Gedung Smesco, Jakarta, agar Batik Pacitan semakin dikenal masyarakat. 

Pemerintah melalui Dekranasda Kab-Pacitan bahkan telah secara resmi menjadikan Batik Pacitan yang sebagian besar diproduksi di Dusun Lorok, Desa Bogoharja, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan sebagai produk unggulan wilayahnya. Pembeli asing yang telah memesan Batik Pacitan di antaranya berasal dari India dan Jerman. "Unit usaha batik sudah mencapai 134 unit dan menyerap tenaga kerja 287 orang," tuturnya, menjelaskan. Nilai investasi kerajinan batik di wilayah itu mencapai Rp3,4 miliar dengan nilai produksi Rp2,875 miliar dan nilai bahan baku Rp1,7 miliar. selain batik Pemerintah Melalui Dekranasda Kab-pacitan mengembangkan 7 komoditas lain melalui OVOP yang dikelola koperasi.
Ketujuh program OVOP tersebut di antaranya untuk produk batu mulia, gula merah, olahan ikan, gerabah, olahan kayu, olahan ketela, dan anyaman bambu.

Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menerapkan program "One Village One Product" (OVOP) untuk menghasilkan batik khas daerah.

"Tahun ini kami memprioritaskan batik sebagai produk unggulan daerah yang dikembangkan dengan pendekatan 'OVOP' melalui koperasi," kata Bupati Pacitan,Bpk. Indartarto di Pacitan.

Ia mengatakan, batik diprioritaskan mengingat batik telah disahkan sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia oleh UNESCO, sehingga pasar batik semakin luas karena pengakuan itu. Selain itu, batik telah dikembangkan secara turun-temurun di Pacitan serta berbasis sumber daya lokal. "Batik Pacitan juga memiliki nilai tambah yang tinggi, di antaranya unik karena menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan," paparnya.